5 Hal Pertama yang Ingin Kulakukan Setelah KLB Covid 19 Dicabut

Sejak Indonesia menetapkan KLB Covid-19 pertengahan Maret lalu, aku menunda semua agenda yang terkait dengan jalan-jalan, mudik dan dilaturrahim ke beberapa orang. Nyaris sebulan kami tidak mudik ke Salatiga, agenda mudik lebaran ke Bojonegoro juga sepertinya harus ditunda, lha wong mudik lebaran ke Salatiga saja sudah bikin harap-harap cemas gini.

5 Hal Pertama yang Ingin Kulakukan Setelah KLB Covid 19 Dicabut

Sekolah libur, anak-anak belajar di rumah. Pekerja kantoran bekerja dari rumah. Beberapa masih ada yang seliweran di luar, tetapi semoga mereka yang masih keluar hanyalah yang benar-benar butuh untuk berjuang, bukan yang sekedar ingin bersenang-senang.

Berat, ya?

Ya Allah, bahkan aku berat menulis ini. Hmm, blogspot beberapa minggu ini terkait dengan covid. Awalnya 2 minggu terasa lama, tambah 2minggu lagi, sampai sekarang sudah 1.5 bulan. Ambil nafas dulu, lepaskan… This too, shall pass.

So, apa yang akan dilakukan after covid-19? Aku mendaftarnya disini. 5 pertama hal yang ingin kulakukan setelah KLB covid-19 dicabut dan dunia aman kembali untuk menikmati udara bebas.

Mudik ke Salatiga dan Bojonegoro

Hal pertama yang ada di otakku saat covid-19 berlalu adalah mudik! Sudah 1 bulan aku tidak mudik ke Salatiga, sudah 6 bulan aku tidak mudik ke Bojonegoro. Rasanya kangen menikmati santai di kampung halaman. Kangen dengan celoteh riang si K saat mudik karena temannya banyak dan tempat mainnya luas. Kangen dengan masakan Ibu dan emak.
Saking kangennya dengan kampung halaman, aku sampai minta dikirim singkong Salatiga dan ayam ungkep bikinan Ibuk. Biarlah kami belum bisa pulang ke Salatiga, tetapi cinta Ibu masih bisa kami nikmati disini. Hiks.

Berenang Bertiga di Pemandian Muncul

Kalian tahu Pemandian Muncul? pemandian di Muncul Ambarawa ini airnya melimpah ruah dari mata air Rawa Pening. Dingin dan segar. Kami sudah menyusun rencana untuk berenang bersama awal tahun kemarin. Eh, ternyata badai covid-19 memaksa kami untuk #dirumahaja demi memutus rantai penularan virus covid-19.
Keluarga yang hobinya traveling dari kota ke kota harus #dirumahaja memang enggak gampang, tetapi kami menikmatinya dengan kruntelan bertiga. Hahaha.

Staycation Bareng Bapak-Ibu ke Temanggung atau Karimunjawa

Kami menyukai wisata alam, baik gunung maupun pantai. List wisata yang kami rencanakan di bulan sebeum ramadan tiba kami tunda, list itu adalah wisata ke Temanggung atau ke Karimunjawa. Mana yang cocok di budget saja. 
Kami pengen ngajak Bapak-Ibu staycation, biar beliau berdua merasakan serunya travelling yang dijalani anaknya selama ini. Biasanya beliau memberi uang saku untuk si K untuk travelling tetapi beliau berdua belum pernah merasakan travelling berdua sebagai sepasang suami istri. Biasanya digondeli anak. Heuuu.

Sowan Yai di Nobo dan Parengan

Agenda kami saat lebaran adalah sowan ke Yai Ali di Parengan sekalian menjemput adik dari pondoknya. Aku sampai terdiam beberapa lama saat mengetik ini karena tidak tahu apakah kami bisa menjemput adik di pondok saat lebaran tiba.
Ya… aku pengen nyenengin adik yang sudah berjuang menuntut ilmu jauh dari kampung, jarang ditengok… 🙁

Sillaturrahim, Ngumpulke Balung Pisah

Kami menyukai sambang dulur Menyambung saudara, teman, sahabat yang sudah lama tidak berjumpa. Sejak Covid-19 ini merebak di Indonesia, otomatis sambang dulur terhenti dan daftar sambang dulur makin mengular. Semoga masih diberi umur dalam keadaan sehat dan penuh barokah agar bisa saling berkunjung dan mengisi semangat kembali.

Leave a Reply