Bagaimana Aku Membangkitkan Semangat Sejak Pagi

Pagi hari dengan suhu udara yang cenderung sejuk memang membuat suasananya terasa nyaman digunakan untuk bermalas-malasan. Jangankan untuk tidur sambil kerubutan selimut tebal dan meluk guling(kalau belum ada pasangan), sekedar rebahan sambil bermain medsos saja sudah terasa sangat menyenangkan.
Aku sebetulnya juga termasuk orang yang suka bermalas-malasan di pagi hari. Kalau sudah kepentok malas biasanya bisa sampai beduk dzuhur baru keluar kamar karena terlalu asyik rebahan. Akan tetapi, aku menyadari bahwa potensiku akan sangat luar biasa jika bisa mnakhlukkan rasa malas. Oleh sebab itu aku berusaha mecari beragam cara untuk menghadapinya.
Berikut ini adalah beberapa hal yang pernah aku lakukan untuk membangkitkan semangat sejak pagi hari. Kenapa harus dimulai sejak pagi? Karena kalau pagi-pagi sudah malas maka biasanya akan terbawa sampai sepanjang hari. So, mari datangkan semangat itu sebelum malas keburu datang membekap diri.

Apel Pagi

Seseorang yang lagi kasmaran biasanya akan apel ke rumah kekasihnya dengan membawa semangat menggebu-gebu, bukan? Nah! Semangat itu yang berusaha dibangun sejak pagi hari dengan cara ngapeli Kekasih Abadi, Sang Maha Cinta.
Datangi dengan penuh cinta 💞. Jangan sampai datang sambil cemberut dan merasa terpaksa sehingga datang hanya untuk absen belaka.
Lepas tu, ceritakan (curahkan) semua uneg-uneg yang ada. Termasuk rencana-rencana yang mau dilakukan pada hari itu. Tidak perlu terburu-buru. Sampaikan dengan cara centil dan semanja-manjanya. Kalau perlu sedetail-detailnya. Biar nanti kalau gak jadi dilakukan ada perasaan malu. Wong sudah kadung bilang mau ini dan itu kok gak jadi. Apa kata kekasih? 😂

Hindari Gadget Dulu

Ini yang seringkali membuat terlena. Sholat saja bisa kacau gara-gara ada panggilan masuk apalagi kalau sudah terkena sindrom remaget atau sindrom rebahan sambil main gadget. So, jauhkan aja dulu.
Aku selalu bilang pada diri sendiri begini: aku bukanlah dokter yang semenit saja melewatkan panggilan telpon taruhannya bisa nyawa. Kalau aku telat angkat telpon atau balas pesan paling-paling hanya ada kendala teknis di aplikasi. Entah gak bisa digunakan untuk transaksi atau lainnya. Segawat-gawatnya gak mungkin lah aku disuruh melakukan operasi bedah yang taruhannya nyawa. So, nyantai saja tanpa gadget di pagi hari.

Mulai dengan Aktivitas Fisik

So, deal tanpa main gadget dulu di pagi hari, ya. Jangan merasa sok kuat bilang “bentar aja, kok”. Serius!
Alihkan energi main gadget ke aktivitas fisik ringan semisal menyapu, mengepel, merapikan buku atau mainan anak. Bisa juga sekedar melakukan gerakan-gerakan ringan untuk meregangkan otot (dalam olah raga disebut peregangan atau pemanasan). Kalau punya pekarangan bisa dimanfaatkan untuk ngurusi tanaman juga.
Aku menyadari pentingnya mengawali hari dengan aktivitas fisik terlebih dulu daripada main HP saat masih di kontrakan Semarang. Saat itu, kami membuat jadwal giliran nyapu, ngepel, cuci peralatan makan dan masak, buat jus, dll untuk melatih diri agar terbiasa.
Termasuk buka laptop untuk sekedar mengintip lembar kerja pun berusaha dihindari kalau tidak benar-benar urgent & important. Biar gak tuman!

Ngobrol Pagi

Setelah aktivitas bersih-bersih rumah selesai biasanya akan istirahat sejenak. Waktu seperti ini biasanya digunakan untuk ngobrol ringan dengan Ayi.  Ini bisa menjadi sesi curhat kedua setelah sebelumnya curhat pada Sang Maha Cinta. 
Ngobrol pagi seperti ini sangat berpengaruh untuk menumbuhkan mood yang bagus. Pasangan itu menjadi support system yang utama. So, perlu dimanfaatkan untuk doping semangat di pagi hari.
Usahakan menghindari topik-topik yang sensitif yang dapat membuat jadi badmood. Membicarakan kenangan masa lalu, evaluasi hubungan seks semalam, atau sekedar membicarakan buah-buahan yang sedang dinikmati bisa membuat perasaan nyaman, kok.
Ngobrol pagi hari biasanya dilakukan sambil menikmati buah-buahan segar atau dalam bentuk jus atau smoothie.
Setelah sesi istirahat selesai, biasanya kami akan bergantian mandi. Di saat menunggu antrian mandi itu lah gadget sudah boleh digunakan lagi. Itu tandanya kami sudah siap untuk mulai bekerja dengan semangat membara. Sesi ngopeni diri sudah selesai.
Bagaimana, ada yang tertarik mencoba cara kami?

Leave a Reply