Google Ibarat Sel Kanker Dalam Hidupku

Dulu, dulu… banget, aku mengenal Google hanya melalui layanan pencariannya yang kemudian membawaku untuk mengenal layanan emailnya. Setelah berkenalan beberapa saat kemudian berlanjut ke perkenalan pada layanan blogging. Tepatnya tanggal 4 April 2010 aku membuat blog ini. Hari ini, setelah bertahun-tahun menggunakan layanan Google dari yang gratis sampai yang berbayar membuatku menyadari bahwa layanan itu ibarat sel kanker yang menyerang hidupku. Bagaimana tidak? Selama bertahun-tahun, aku tidak menyadari kalau Google mengambil data perilaku penggunaan layanan untuk mengembangbiakkan layanan yang lain. Hingga detik ini, lebih dari 30 layanan Google kugunakan dan semuanya itu menyebar hampir ke seluruh lini kehidupanku.
Google Ibarat Sel Kanker Dalam Hidupku
Menikmati Parangtritis Pada Sore Hari
Pagi hari,  ketika bangun tidur, Gmail adalah salah satu layanan yang sering kugunakan pertama kali. Mengecek apakah ada email baru adalah kegiatan yang hampir rutin kulakukan. Setelah agak siang dan siap melakukan produksi maka blogging akan menjadi alat untuk pemanasan yang bagus untuk memulai segala aktifitas. Pola seperti itu berlangsung cukup lama sebelum sel kanker itu berkembang biak lebih lanjut diawali dengan diluncurkannya platform Android oleh Google.
Setelah menjadi developer Android beberapa saat, aku mengetahui betapa banyaknya layanan Google yang ada. Dari 30 layanan yang telah aku gunakan ternyata itu belum ada apa-apanya dibanding dengan apa yang ditawarkan. Aku akan mencoba menuliskan daftar layanan Google yang kugunakan:
  1. Pencarian Google > pencarian data dan informasi
  2. Gmail > layanan pesan elektronik
  3. Blogger > layanan blog
  4. Contact > penyimpanan kontak seperti nomor telpon, alamat email, dll.
  5. Analytic > menganalisa kunjungan blog dan perilaku pengunjungnya
  6. AMP > mempercepat loading blog
  7. Search Console > optimasi blog agar memiliki peringkat baik di mesin pencari Google 
  8. Google Earth > aplikasi globe digital
  9. Google Maps > peta digital yang diintegrasi dengan citra satelit
  10. Google site > mirip dengan blogger tapi lebih simpel
  11. Google Cloud Storage > Penyimpanan data 
  12. Virtual Machine > layanan vps berbasis cloud
  13. Youtube > layanan beragi dan menonton video
  14. Firebase > paket layanan firebase yang kugunakan sangat banyak seperti realtime database, cloud storage, cloud functions, messaging, authentication, crashlytic, analityc, ads, dan lain sebagainya
  15. Google plus > sosial media
  16. Google Photos > Penyimpanan video dan foto
  17. Drive > Penyimpanan file
  18. Translate > Layanan terjemahan
  19. Hangout > pertukaran pesan, video call, meeting, dll
  20. Bussiness > mengelola bisnis lokal agar tersedia di google maps
  21. Chrome > browser
  22. Android > Operasi sistem
  23. Play Store > toko aplikasi android
  24. Play Store Developer > Akun untuk menjadi developer android dan memasarkannya di google play
  25. Doc > membuat dokumen atau sekedar catatan ringan
  26. Slides > mempuat presentasi
  27. Sheet > membuat laporan keuangan
  28. AdSense > menambah pendapatan dari blog dan youtube
  29. Admob > menambah pendapatan dari aplikasi android
  30. Google for Education > layanan penunjang pendidikan
  31. Gboard > keyboard untuk ponsel android
  32. Google group > diskusi permasalahan google
  33. Streetview > melihat tempat yang ingin kukunjungi secara 3D
  34. Google Form > membuat atau mengisi formulir
  35. Scholar > mencari dan menyimpan referensi ilmiah (tapi ini sudah lama tidak aku gunakan lagi)

Cepatnya peningkatan jumlah penggunaan layanan Google itu ibarat cepatnya kembangbiak sel kanker. Setiap lini kehidupan berusaha dijangkau olehnya dengan cepat dan tepat sehingga aku tidak bisa lagi menoleh ke layanan lain.

Untuk mengangkat semua sel Google dari kehidupanku, membutuhkan perjuangan yang sangat berliku tentunya. Resiko pekerjaan dan jalinan sosial akan berdampak sekali. Untuk itu, cara terbaik yang bisa dilakukan adalah meninggalkannya satu per satu.

Leave a Reply