Jombloku: Menjadikan Aktivitas Menulis sebagai Sumber Penghasilan, Why Not?

Rasa-rasanya, tangan gatel jika sehariii saja tidak ngeciwiss di media sosial. Update facebook kelar, ganti ngetwit. Ngetwit baru beberapa menit yang lalu, ganti upload foto di Instagram. Lagi badmud, ganti nyampah di BBM dan curhat di grup Gank WA. Mhuahahah, elu doang kali, Dut. :p Ah, syudahlah, kan emang begitu faktanya. 
Aktivitas di atas boleh-boleh aja, kok. Yang sebaiknya dihindari itu menulis apapun yang dialami, apapun yang dirasakan, bahkan hal yang seharusnya diprivasi di media sosial. Selain buang-buang energi, seringkali membuat follower jengah dan memutuskan untuk menyembunyikan berita karena bikin mata dan hati jadi sepet. Syukur-syukur nggak di-remove dan di-blocked. Heuheuuu.
Lain ladang, lain belalang. Lain WiDut lain pula mbak Khusnul Khotimah. Jika Widut sukanya nulis nyampah yang bikin mata sepet karena curhat meluluh, mbak yang akrab dipanggil mbak InuEl, lhoh, ini E-nya sampai ku-capslock biar nggak ketukar dengan mbak Inul yang jago ngebor itu, sebab mbak InuEl ini jago ngebor ide menjadi tulisan yang bernilai dollar. Eaaaa.Matanya jadi pada ijo, kan kan? :p
Mbak InuEl adalah satu dari sejuta full time mom at home yang tetap bisa meraup dollar meski di rumah ngurus si ganteng yang lagi pinter-pinternya. Pemilik rumah jombloku.com ini, selain menjadikan blog sebagai sumber penghasilan melalui partnership juga menulis artikel permintaan klien.Aish, blog eikeh ajah adsense-nya dibanned, nulis blog belum ada yang ngelirik, nulis status sepanjang kereta juga nggak ada yang beli, dan mbak ini… Huhuhu, bikin ngiri. Eike pun tancap gas nyapa-nyapa via wapri. Nyapa-nyapa yang ada maunya. 
Jombloku: Menjadikan Aktivitas Menulis sebagai Sumber Penghasilan, Why Not?
Welcome Note di Blog mbak InuEl, absolutely a humble mom!

Perbaiki Cara Menulis 

Langkah pertama yang kutangkap dari wawancara berkedok curhat dengan mbak InuEl sebelum berniat untuk ‘menjual’ artikel adalah perbaiki dulu cara menulisnya. Mana yang harus pakai huruf kapital, mana yang harus ditulis sambung atau terpisah, bagaimana menulis sesuai kaidah EYD, de el el, de el el, khas pelajaran bahasa Indonesia yang sudah diajarkan sejak usia 6 tahun. Sekarang sudah 24 tahun, sekolah selama 18 tahun, kok nulisnya masih acakadul, elu kemana, Dut? Tidur. Huks, ampun bu Guru, habis pelajaran Bahasa Indonesia mostly bikin ngantuk, sih.
Bukan apa-apa saudara, menulis adalah ketrampilan untuk menyampaikan pesan ke khayalak umum. K4l4u NuL1sny4 4jjaach M4c3m B39ind4ng, apa nggak mabok tuh yang membaca? Boro-boro baca, baru melihat saja langsung skip, pencet close! So, nggak ada ilmu yang sia-sia, kan, ya?  Tenang, cukup bagaimana agar tulisan sedap dibaca saja, kok. Nggak perlu EYD ketat seperti saat UAS yang ampun-ampunan bikin puyeng, salah satu huruf saja langsung dicoret merah, eh, sekarang sudah ganti jadi EBI, ya?
Ssst, mbak InuEl membuka rahasia kenapa beliau tidak lagi ‘membeli’ artikel dan hanya menjual saja, sebab, beliau cuapekkkk mengedit artikel yang tidak memenuhi standar JBA-Jual Beli Artikel-. Hmm, so?

Bangun Networking

Gimana mau jual artikel jika ngak punya jaringan pembeli? Gimana mau monitize blog jika babar blas nggak paham pegimana caranya? Yal, sepenting itulah membangun network. Banyak jalan menuju roma, banyak jalan menndapatkan jdooh seperti mbak InuEl yang ketemu jodoh lantaran blog, eh, banyak cara untuk membangun network.
Apa saja itu? Ikuti berbagai komunitas blogger yang tersebar di seantero negri.Selain menambah ilmu terkait dunia perbloggingan, bergabung dengan komunitas blogger juga menambah jejaring silaturahim yang artinya menambah jalan rejeki, mhuahahah. Dari komunitas blogger tersebut biasanya tersedia berbagai informasi tentang pekerjaan blogger dan penulis.
Untuk pemula, mbak InuEl menyarankan agar memulai dengan jual artikel di forum-forum marketing seperti ads(dot)id. Jika sudah dikenal sebagai penulis artikel, rejeki akan mengalir dengan sendirinya seperti mbak InuEl ini. Cuma masang penawaran di website jualbeliartikel.com, si Mbak ini kebanjiran order euy… 
Sudah? Hanya dua tips itu?
Yes, tetapi melakukannya butuh keistiqomahan dan tahan banting tingkat tinggi, Dear… Bayangkan saja, untuk menulis sesuai EYD saja aku harus rela dijuluki sebagai guru Bahasa Indonesia lantaran gaya chatting-ku bagi sebagian orang terlalu kaku seperti saatpelajaran bahasa Indonesia. Hiks. Lha piye, aku pernah ditegur bu Guru karena saat menulis cerpen terbawa cara menulis sms. 
Masih penasaran tentang mbak InuEl? Sila kunjungi personal blognya, ya. Add medsps-nya sekalian, deh. Orangnya very welcome, kok. 🙂

4 thoughts on “Jombloku: Menjadikan Aktivitas Menulis sebagai Sumber Penghasilan, Why Not?”

  1. Mwahahaahhaa.. pancen mbanyol aja sampean iki mamake K *dipanggil mamak aja haha..

    Keren lah ah, nanyanya udah sebulan yang lalua lho ini #kidding whwhhahhaha…

    Suwun.. suwun.. sampe durung turu rek rek :p

    BTW, aku jarang banget ke blog ini ya #ngerasaBersalah

    Reply

Leave a Reply