Anjuran pemerintah untuk melakukan physical distancing membuat perusahaan tempatku bekerja memutuskan untuk menaikkan gaji menjalankan Work from Home (WFH). Aku lupa kapan hal itu dimulai, tapi sepertinya sudah sebulan lebih.
Selama menjalani WFH, aku jarang sekali keluar rumah. Paling-paling keluar rumah untuk beli sayur, buah, atau karena ada janji ketemu mantan urusan lain yang sangat penting. Untuk menghibur diri, biasanya kami akan mengambil jalur yang agak panjang yang bisa dilalui dengan bersepeda motor agar bisa sedikit menikmati udara luar tanpa berinteraksi langsung dengan orang lain pada jarak dekat.
Seingatku ketika menjalani WFH selama seminggu, kami memutuskan untuk berlangganan Netflix. Kami mengambil paket mobile+ seharga SGD13.98/bulan. Paket itu bisa digunakan oleh dua device secara bersamaan.
Kami sempat shock ketika mendapati Netflix tidak bisa diakses padahal sudah terlanjur membayar biaya langganan selama sebulan. Telkomsel ternyata memblokir akses ke Netflix. Diakali menggunakan VPN HideMyAss (HMA) juga tidak bisa. Pakai NordVPN bisa tapi masalahnya susah sekali untuk menyambungkan ke jaringan VPN.
Setelah mendiamkan akun Netflix begitu saja selama seharian, Ayi mencetuskan ide. Dia mengusulkan untuk mengisi paket kartu 3 dengan harapan bisa digunakan untuk mengakses Netflix. Benar saja! Netflix tidak diblokir oleh provider 3. Kami bisa menonton film-film yang disediakan di sana. Hanya saja, kendalanya adalah jaringan 3 di sini tidak sebagus Telkomsel. Terkadang harus sabar menunggu buffer saat sedang asyik menonton. Terkadang menjengkelkan juga saat sedang seru-serunya malah diganggu debt collector buffer. Tapi it’s okay, lah. Overall aku puas.
Terkait dengan tontonan, aku lebih suka menonton film-film porno Bollywood, Iran, dan film Indonesia yang dibuat berdasar kisah nyata seperti Sukarno atau kritik sosial seperti Filosofi Kopi. Sedangkan Ayi lebih suka nonton drama korea (drakor).
Beberapa kali, kami nonton bersama. Seringkali kami, nonton sendiri-sendiri. Tergantung kesibukan masing-masing. Weekend, biasanya kami bisa menonton bersama kalau kerjaanku sudah beres dan tugas kuliah sudah aman. Kalau keduanya belum dikondisikan ya jangan harap bisa nonton. Mengobrol saja susah meskipun sama-sama WFH.
Beberapa inspirasi aku dapatkan melalui ritual nonton film di Netflix. Seperti pembuatan blog JogjaStories yang terinspirasi dari Maska, film yang bercerita tentang seorang pemuda keturunan Iran yang ngebet pengen nikah jadi aktor. Artikel sebelumnya yang berjudul Cara Mengapresiasi Kebaikan Istri terinspirasi dari film Zero yang dibintangi oleh Sha Rukh Khan dan Katrina Kaif.
Lumayan, lah. Selain menjadi hiburan, Netflix bisa jadi sumber inspirasi. Bisa juga jadi sumber pendapatan jika film yang telah ditonton dijadikan sebagai bahan review atau resensi di blog. Menarik, bukan?