Bulan desember lalu, aku memutuskan migrasi salah satu server ke IdCloudHost setelah berdiskusi dengan Ayi. Aku mengambil VM dengan spek 1 VCPU, 4GB RAM, dan 20 GB SSD Storage. Harganya per bulan rata-rata sekitar Rp180.000.
Daftar Isi
Ditinjau dari performa, VPS IdCloudHost ini cukup bagus. Setelah semua webapss dari sarver tetkait kumigrasi semua ke sana, tidak ada masalah yang kualami.
Manajemen Server Memggunakan Runcloud
Ada 6 VPS yang kutangani menggunakan Runcloud. 1 memakai Azure, lainnya menggunakan CloudKilat. Nah salah satunya kupindah ke IdCloudHost karena beberapa pertimbangan.
Semua server yang kukelola itu menggunakan OS Ubuntu. Ada yang menggunakan versi 20.04, ada pula yang menggunakan 22.04. Versi 20.04 kugunakan pada VPS yang udah lama kudeploy. Kurang lebih 3 tahunan.
Masalah Utama: Database Sering Mati
Satu hal yang membuatku tidak nyaman setelah pindah ke IdCloudHost adalah database MariaDb sering mati. Dalam seminggu bisa sampai 3 kali. Ini hanya terjadi di server ini. Sedangkan di server lain yang kukelola menggunakan RunCloud tidak terjadi masalah.
Aku tidak tahu apa penyebabnya karena hanya mengandalkan RunCloud. Namun ketika tanya ke CS Runcloud diberitahu karena run out of memory. RAMnya tidak kuat. Padahal trafik webnya tidak banyak.
Memutuskan Pindah ke CloudKilat
Malam ini, ketika aku mau nulis di salah satu blog yang kutanam di server itu ternyata lambat banget. Aku tidak tahu apa penyebabnya. Dalam beberapa hari ini, blog berkali-kali mati.
Aku pun memutuskan untuk pindah ke CloudKilat. Kembali menggunakan VM yang selama bertahun-tahun hanpir tidak pernah mengalami masalah yang berarti.
Spek server yang kupilih di CloudKilat adalah: 2 vCPU, 2 RAM, dan 40 GB SSD storage. Coba kita nanti bandingkan hasilnya.