Dari hasil penemuan fosil pada masa geologi secara berturut-turut pada tiap tempat ternyata menunjukkan adanya flora yang berganti-ganti. Tumbuh-tumbuhan baru telah datang dan yang lama telah pindah ; lainnya telah diciptakan sedang yang lainnya telah musnah sama sekali. Jadi selalu ada imigrasi ataupun evolusi dan emigrasi ataupun kemusnahan.
Datangnya flora baru dalam suatu daerah kemungkinan lebih banyak diakibatkan oleh migrasi dari pada oleh evolusi (Berry, dari Cain, 1944). Sebab hal tersebut terjadi mungkin karena migrasi lebih mudah terjadi dari pada evolusi.
Ikhtisar ke 13 dasar fitogeografi tersebut di atas lebih menggambarkan lapangan penyelidikan dinamika fitogeografi, yang berusaha menerangkan fitogeografi. Bidang ini termasuk suatu aliran/mazhab fitogeografi modern yang merupakan sintesis dan integrasi kumpulan-kumpulan keterangan dari ilmu-ilmu pengetahuan alam yang berhubungan. Mazhab ini dianut oleh segolongan ahli-ahli fitogeografi modern sejak Darwin-Wallace sampai Hall dan Clements, Wulff dan Cain dan sebagainya.
Mazhab yang lain adalah lebih mementingkan fitogeografi lukisan (descriptive phytogeography), suatu mazhab klasik yang bersifat statis yang pertama-tama dianut oleh Grisebach, Eagler dan Drude kemudian dilanjutkan Campbell dan Good. Fitogeografi aliran ini sangat penting untuk fitotaksonomi dan juga untuk fitoekologi yang antara lain lebih langsung kepentingannya dengan kebutuhan manusia.
Jadi kita mengenal dua bentuk umum dari fitogeografi, yaitu :
1. Sifatnya melukis (deskripsi), di sini mencontohkan tipe dan jenis tumbuh-tumbuhan yang terdapat di berbagai daerah di dunia dan berbagai zona iklim baik menurut garis lintang maupun elevasi.
2. Sifatnya dinamis (dinamika), yang penting dalam segi riwayat peng-golongan alami dari tubuh-tumbuhan (populasi tumbuh-tumbuhan alam), asalnya dan penyebarannya.
Mengenai daerah penyebaran masih ada beberapa hal yang perlu dikemukakan, yaitu :
1. Sifat daerah penyebaran golongan tumbuh-tumbuhan dapat memperlihatkan dasar-dasar sistematik dari golongan itu. Misalnya suatu familia yang mempunyai penyebaran di seluruh dunia akan memperlihatkan pola tertentu. Bentuk-bentuk primitif antara lain yang berbentuk pohon-pohon besar ditambah dengan sifat-sifat primitif lainnya akan terdapat di daerah tropik. Bentuk-bentuk yang khusus antara lain berbentuk perdu dan semak dengan organisme yang istimewa dalam bentuk morfologinya dan sebagainya terdapat di garis lintang atau di elevasi yang lebih tinggi. Dari kenyataan ini dapat diambil kesimpulan bahwa perkembangan pertama dari familia yang bersangkutan itu adalah di daerah tropik di mana bentuk-bentuk primitifnya banyak terdapat. Dari penyelidikan semacam ini dapat ditemukan hubungan evolusi antara golongan tumbuh-tumbuhan yang sepintas lain tak ada hubungan sama sekali (Cump dalam Gundersen, 1950). Dengan demikian ada dugaan yang kuat bahwa sebagian besar vegetasi di daerah garis lintang dan elevasi yang lebih tinggi asalnya dari daerah tropik (Richards, 1950).
2. Kenyataan seperti terdapatnya 95 genera dari angiosperma di Amerika Serikat dan Afrika dan 35 genera yang hanya terdapat di daerah Amerika Selatan dan New Zealand/Australia (Cump dalam Gundersen, 1950) membuktikan bahwa setidak-tidaknya kelompok daratan dari Gondwana pada masa silam telah mempunyai hubungan labgsung dan bukan hanya melalui jembatan (landbridges) atau karena jurusan angin dan aliran laut saja yang menyebabkan penyebaran biji-biji. Dengan perkataan lain kemungkinan kontinen mengalami perpindahan tempat. Kemudian berhubungan dengan terdapatnya iklim panas sampai di daerah Antartika pada jaman geologi, mungkin kontinen-kontinen dan kutub juga berpindah tempat satu sama lain.
3. Dari beberapa perkembangan yang sama antara lain diperoleh dari penyelidikan flora fosil, kontinen Eurasia mungkin pernah merupakan suatu kesatuan dengan kutub utara. Lagi pula Eurasia dan Gondwana mungkin pernah terhimpun menjadi satu dalam pangea.
Suatu penelaahan yang mendalam mengenai fitogeografi yang dikemukakan oleh mazhab modern mungkin sekali dapat memberikan petunjuk berharga mengenai masalah jarak dan jurusan perpindahan kontinen. Berikut ini akan dijelaskan mengenai konsepsi speces, genus, familia, dan ordo. Species atau jenis adalah suatu pengertian yang telah masuk dalam anggapan manusia bahwa sejak semula umum menganggap berbagai macam tumbuh-tumbuhan dan hewan telah diciptakan sendiri-sendiri secara khusus oleh Yang Maha Kuasa (Good, 1953). Dengan mendalamnya anggapan atau pengertian sekarang, bahwa jenis-jenis terjadi karena evolusi organik dari bentuk-bentuk yang lebih tua, maka jenis/species sekarang diartikan sebagai sekelompok individu yang lebih mirip satu sama lain dari pada golongan yang lain, karena adanya diskontinuitas (perbedaan yang pasti) dalam sifat-sifatnya, antara lain sifat menurun (yang hanya dapat berlangsung dengan cara tertentu yaitu hanya antara individu yang sejenis) sifat hidup yang merupakan keturunan dari suatu individu sejenis yang telah ada lebih dahulu (Good, 1953).
Sifat-sifat yang mendatangkan perbedaan species ini ada macam-macam corak dan tarafnya karena berbagai keadaan dan mekanisme sehingga :
– definisi species sulit
– berbagai species tarafnya berlainan
– sering species mempunyai arti subyektif.
Sampai dimana batas-batas suatu species itu perlu ditentukan, sering kali tergantung pada pertimbangan-pertimbangan perorangan (Lawrence, Good 1953; Stebbins, 1957).
Beberapa species tertentu membentuk suatu genus. Sifat-sifat genera demikian jelas tampak sehingga dapat dianggap bahwa mereka merupakan golongan alami, yaitu golongan tumbuh-tumbuhan yang masing-masing terdiri dari anggota-anggota yang mempunyai silsilah yang sama dan mempunyai usia geologi yang masih muda (Lawrence, 1953). Anggota suatu genus (yaitu species-species) lebih mirip satu sama lain dari pada species dari genus lain dalam familia yang sama; bukan hanya mengenai bentuk tetapi juga mengenai chromosoma, firiologi, ekologi dan riwayat geologinya.
Beberapa genera tertentu membentuk suatu familia. Familia merupakan kategori yang paling besar dimana terdapat kemiripan dari sifat-sifat tumbuhan sehingga menunjukkan suatu hubungan kekeluargaan yang erat antara segenap anggota-anggotanya. Jadi familia merupakan kesatuan alami terbesar untuk dipakai dalam kepentingan praktis.
Familia dibedakan menurut sifat-sifat struktur alat kelaminnya sampai dimana sifat-sifat kelaminnya ini dengan pasti menentukan batas-batas kesatuan familia, belumlah jelas.
Beberapa familia tertentu membentuk suatu ordo, terutama sifat-sifat bunganya.
Ringkasan pengertian yang lengkap :
Divisi (divisio) atau filum ; kelompok besar peringkat tertinggi dalam pengklasifikasian tumbuhan dengan nama-nama yang berakhiran –phyta, yang lazim diakui adalah Schizophyta, Thallophyta, Bryophyta, Pteridophyta dan Spermatophyta dan masing-masing terdiri atas satu atau beberapa.
Kelas (classis), unit berikutnya yang diakui, dengan contoh-contoh yang banyak sekali dalam uraian-uaraian yll, dan masing-masing terdiri atas satu atau beberapa.
Bangsa (ordo), masing-masing mempunyai nama dengan akhiran –ales, dan pada gilirannya terdiri dari satu atau sejumlah.
Suku (familia), yang suku-suku ini kecuali beberapa contoh yang lama sudah dikenal, mempunyai nama-nama berakhiran –aceae. Biasanya warna suatu suku seluruhnya mempunyai satu atau beberapa cirikhas (yang mudah dikenal), yang merupakan merk/cap bersama; suku-suku itu dibedakan dalam satu atau sejumlah.
Marga (genus), yang anggota-anggotanya dalam sejumlah sifat-sifatnya sangat mirip satu sama lain, dan masing-masing terdiri atas satu atau beberapa.
Jenis (species), yang mewakili unit terkecil dalam klasifikasi yang dipakai secara umum, merupakan unit yang warganya menunjukkan kemiripan yang luas. Namun dalam kenyataan tidak mudah menyamakan dalam suatu populasi, oleh karenanya dikenali dengan istilah anak-jenis (subspecies disingkat subsp. Atau ssp.) atau satuan yang lebih rendah lagi yaitu varietas (varietas disingkat var.) dan juga forma (forma = f.).
Sumber: Handout Matakuliah Biogeografi oleh Kuspriyanto