Komunitas blogger di Indonesia cukup banyak. Beberapa komunitas yang aku ikuti secara umum tidak begitu memperhatikan dampak sosial. Para anggota komunitas kebanyakan membahas seputar optimasi SEO blog, mencari provit melalui blog, curhat seputar permasalahan blog, dan hal-hal teknis lainnya. Itu masih mending. Ada juga sebagian anggota yang mengikuti komunitas hanya untuk spamming link artikel atau mengajak sesama anggota untuk saling mengunjungi blog, bertukar komentar, atau saling klik iklan.
Ilustrasi komunitas blogger | blogger.com |
Kejadian bom bunuh diri yang menyasar beberapa gereja di Surabaya membuatku berpikir alangkah baiknya jika komunitas blogger itu memperhatikan dampak sosial dan tidak melulu membahas seputar trafik dan provit. Dalam keadaan normal, blogger masih bisa berharap datangnya pengunjung ke blog yang dikelola tetapi dalam keadaan mencekam siapa pula yang masih menyempatkan diri untuk mencari artikel di blog? Kalau pun ada tentu jumlahnya sangat sedikit.
Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki kewajiban yang sama untuk turut serta dalam hal bela negara. Tentu sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing. Mengisi blog dengan artikel-artikel yang positif termasuk upaya kita dalam mengikuti bela negara. Tetapi apakah hal itu cukup? Tentu saja tidak. Melalui komunitas, kita sebetulnya memiliki daya yang lebih untuk berpartisipasi dalam bela negara dan berimplikasi positif dalam ranah sosial. Beberapa hal itu antara lain adalah sebagai berikut:
Takedown Blog Asal Buat
Setiap hari, di Indonesia ada banyak blog baru yang dibuat terutama oleh pemain Auto Generated Content (AGC) yang sebagian besar bahkan keseluruhan artikelnya mengambil dari blog lain. Dalam beberapa kasus, artikel di blog asal buat itu memiliki ranking yang lebih tinggi di hasil pencarian mesin pencari dibandingkan dengan artikel aslinya.
Blog asal buat lainnya termasuk juga yang hampir semua artikel di dalamnya cenderung minim informasi atau pengetahuan. Artikel itu hanya berisi kumpulan keyword dan diberi judul yang bombastis (clickbait) untuk menarik pengunjung.
Judul blog “Renungan Islam” tetapi isinya bertolak belakang. |
Komunitas blogger perlu beramai-ramai memerangi mereka agar konten internet di Indonesia tidak dipenuhi sampah (spam) dan tulisan-tulisan tidak bermutu yang dapat merusak tatanan sosial di Indonesia. Kita bisa meramai-ramai melaporkan blog asal buat ke manajemen sosial media ataupun mesin pencari agar memblokirnya dari layanan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena blog asal buat seringkali menyebabkan gesekan-gesekan sosial. Pembuatnya pun tak merasa bersalah. Semakin viral dan semakin membuat marah orang yang membacanya malah semakin suka.
Sosialisasi Kepada Para Pendidik
Sebagian pendidik di Indonesia masih mudah ditipu oleh blogger. Hanya dengan membaca judul yang dianggap meyakinkan maka mereka percaya dengan keseluruhan isi artikel. Padahal sebetulnya HOAX belaka. Hal ini terjadi sebetulnya wajar karena ada sebagian pendidik yang hanya mengejar jabatan. Mereka mengenyam pendidikan yang linear demi untuk naik jabatan. Untuk itulah, komunitas blogger perlu masuk ke dunia mereka untuk berbagi pengetahuan.
Beberapa hari yang lalu, sempat viral terkait BBC yang memberitakan pengeboman di Surabaya 4 hari sebelum peristiwa pengeboman terjadi. Hanya bermodal screenshoot saja bisa membuat heboh. Tentu ini dikarenakan minimnya pengetahuan dibidang blog dan website.
Kaderisasi Blogger
Ilmu tentang blog sebetulnya sudah bisa didapatkan secara gratis melalui internet. Banyak mastah blogger yang membagikan ilmunya secara gratis melalui blog yang mereka kelola. Namun meskipun begitu, nyatanya masih banyak blogger kelas newbee yang mudah saja ditipu oleh mastah gadungan dengan disuruh membayar sekian ratus ribu untuk mendapatkan pelatihan khusus materi tertentu seputar blog.
Advokasi Sesama Blogger
Aku heran ketika mendapati sesama anggota komunitas saling bully. Misalnya ketika ada salah satu anggota komunitas yang curhat karena artikelnya di-copas sepenuhnya oleh blogger lain malah ia dibully habis-habisan. Ini bisa menjadi indikasi bahwa sebagian anggota komunitas itu apatis. Jika tidak berkaitan dengan blog miliknya tidak mau tahu.
Advokasi sesama blogger perlu dilakukan. Paling tidak mengungkapkan dukungan sesama anggota akan sedikit membantu kalau tidak bisa melakukan advokasi secara langsung. Masih ingatkah kasus yang menimpa Acho? Dia dilaporkan polisi setelah menulis curhat mengenai apertemen yang ditempatinya. Tanpa adanya solidaritas sesama blogger, pemilik blog bisa saja dikriminalisasi oleh pemilik bisnis karena dianggap merugikan bisnisnya akibat artikel yang dibuat.