Ramadhan di hari pertama telah kami lalui dengan baik. Alhamdulillah. Malamnya, kami pun sholat tarawih berjamaah berdua seperti malam sebelumnya. Meskipun tidak diterapkan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB), warga di sini dengan penuh kesadaran membatasi diri untuk berkumpul-kumpul. Termasuk untuk kegiatan ibadah.
Usai sholat tarawih, saatnya mengerjakan tugas kuliah. Namun, gara-gara rasa kantuk yang luar biasa akhirnya aku tidak jadi mengerjakan tugas. Tidak bisa berpikir jernih. Aku kemudian lebih memilih rebahan sambil mendengarkan lagu berjudul Allah Allah Aghitsni Ya Rasulallah menggunakan headset.
Baru beberapa repeat lagu, aku sudah ketiduran. Aku memutar playlist 4 lagu dengan judul sama berbeda penyanyi dalam mode repeat all.
Aku kaget ketika Ayi membangunkanku dengan tergopoh-gopoh karena mendapati sudah pukul 04.15 sedangkan waktu subuh pukul 04.23. Kami hanya punya waktu 7 menit untuk menjalani sahur.
Sejenak aku merasa bingung mau melakukan apa. Kalau mau mengambil buah untuk dimakan keburu habis waktunya. Apalagi kalau perlu dikupas dulu buahnya. Paling tidak membutuhkan waktu semenit untuk mengambil buah di lantai satu sedangkan posisi kami tidur di lantai tiga. Akhirnya aku memutuskan sahur dengan minum air putih saja. Masih cukup waktunya.
Dalam diam, aku bertanya-tanya kenapa bisa tidak mendengar alarm. Apakah tidurku begitu nyenyak sampai tidak mendengar alarm? Aku rasa tidak. Rasanya tidurku memang nyenyak tapi masih dalam batas wajar. Aku yakin bukan karena itu tapi karena apa? Aku belum tahu jawabnya.
Usai sholat dhuha, aku mengambil handphone untuk rekaman tadarusan. Aku sepertinya tahu penyebab tidak mendengar alarm tadi malam yaitu gara-gara headset yang nancap di handphone menyebabkan suara alarm dibunyikan di sana. Padahal! Dalam posisi tidur, headset itu rasanya sudah lepas dari telingaku.
Ya ya ya. Akibat headset yang terpasang di handphone meyebabkan suara alarm tidak dibunyikan melalui loud speaker. Aku rasa ada yang salah dengan pengaturan handphoneku.