Pekan lalu, aku harus balik ke Salatiga karena ada agenda Musker MWCNU Arhomulyo. Aku memesan bus melalui aplikasi RedBus. Dari semua daftar pilihan yang ada, aku memilih Sant Gold karena waktu keberangkatannya paling cocok untuk saat itu. Aku memilih berangkat dari Pasar Rebo.
Daftar Isi
Aku mendapat harga Rp265.000 dari aplikasi RedBus. Klaimnya RedBus lebih murah daripada beli tiket langsung ke agennya. Eh… ternyata waktu aku sampai loket, ngobrol dengan sesama penumpang, dia mengaku mendapat harga lebih murah yaitu Rp250.000 untuk tujuan ke Klaten.
Waktu Berangkat Telat
Sesuai jadwal yang tertera di aplikasi RedBus, bus Sant Gold ini akan berangkat pukul 16:30 WIB. Aku sengaja berangkat ke sana mepet waktu keberangkatan biar tidak gabut karena menunggu terlalu lama. Ternyata telatnya lebih dari satu jam.
Kalau mau tepat waktu memang kudu pakai kereta saja sih. Selama bolak-balik Jakarta-Salatiga, aku baru sekali naik bus tepat waktu yaitu Agung Sejati.
Nah aku merasa gak masalah kedatangan busnya telat karena alasan macet. Bagiku aku masih punya banyak waktu untuk menghadiri Musker.
Pengamen dan Pedagang Asongan Diijinkan Masuk
Aku kaget ketika tiba-tiba para pengamen dan pedagang asongan berbondong-bondong masuk bis. Ini adalah pengalaman kali pertama naik bus AkAP yang mengijinkan pengamen dan pedagang asongan masuk.
Aku kira itu adalah gelombang pertama dan terakhir. Ternyata tidak. Ketika bergeser ke titik jemput penumpang selanjutnya pemandangan ini masih terlihat. Pengamen menyanyi dengan suara cukup keras dan doa yang sangat panjang berakhir ketika hendak memasuki tol.
Waktu Tiba Molor
Kalau sesuai jadwal yang tertera di Redbus, perjalanan ini akan tiba di Salatiga pukul 00:00 WIB. Aku terbiasa memberikan waktu toleransi antara 1 sampai 2 jam lebih lambat dari seharusnya untuk perjalanan bis. Akan tetapi, bis ini beda banget dengan yang lain. Beberapa penumpang diturunkan di jalan sesuai permintaan masing-masing sehingga tidak bisa lewat toll secara penuh.
Aku membatin “apa memang seperti ini ya kalau naik bis eksekutif?”. Biasanya aku naik yang VIP atau sleeper. Sepertinya baru kali ini naik yang eksekutif.
Walhasil dengan perjalanan yang seperti itu, aku sampai di terminal Tingkir pukul 5:00. Lebih lambat 5 jam dari jadwal yang tertera.
Tapi gak masalah sih. Aku merasa nyaman dengan cara mengemudi sopirnya. Tidak terlalu ugal-ugalan. Awak busnya juga ramah-ramah. Tapi kalau bisa lebih ditingkatkan lagi masalah waktu dan USB chargernya diperbaiki 🤣 tentunya lebih oke. Apalagi tempat duduknya sangat nyaman.