1. Kemiskinan
Kemiskinan merupakan suatu keadaan dimana masyarakat mengalami kesenjangan antara pendapatan dengan kebutuhan.
Akibat dari kemiskian:
– Tidak terpenuhinya kebutuhan sejara wajar
– Tidak terpenuhinya biaya pendidikan
– Lambatnya proses pembangunan bagi masyarakat
– Tingkat kesehatan yang rendah serta minimnya pengetahuan tentang kesehatan
2. Kebodohan
Kebodohan merupakan suatu keadaan dimana orang tidak dapat berkembang inteligensinya mengikuti perkembangan peradaban dalam masyarakat.
Akibat dari kebodohan:
– Ketidak mampuan mengembangkan potensi-potensi diri bagi seseorang
– Kemampuan mengolah sumberdaya menjadi sangat minim, sehingga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lambat
– Minimnay pengetahuan mengakibatkan menjadi sulit menerima pembaharuan
3. Kesenjangan Sosial
Kesenjangan sosial merupakan suatu keadaan dimana terdapat jurang perbedaan yang sangat jauhantara golongan masyarakat yang kaya dengan masyarakat yang miskin. Dapat memicu terjadinya kecemburuan serta keretakan sosial pada suatu saat dapat menjadi penyebab terjadinya konflik di dalam masyarakat.
4. Demoralisasi
Demoralisasi merupakan terjadinya penurunan kualitas moral dalam masyarakat.
Indikasi gejala demoralisasi:
– Kuantitas dan kualitas kriminalitas di dalam masyarakat semakin meningkat.
– Sering terjadinya dan mudahnya masyarakat terpancing untuk berbuat kerusuhan, melakukan tindakan yang bersifat anarkis.
– Konflik sosial semakin marak, baik vertikal maupun horisontal.
– Pergaulan dan perilaku seks bebas makin merajalela.
Penyebab demoralisai:
– Kemampuan ekonomi yang semakin lemah serta meningkatnya kemiskinan.
– Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi.
– Ketidakberdayaan pemerintah dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan masyarakat.
– Menurunnya kualitas dan wibawa aparat penegak hukum.
– Pola hidup konsimtif serta sikap-sikap negatif.
– Kurangnya pemahaman serta adanya keengganan untukmemahami dan menjalani ajaran-ajaran agama.
5. Kenakalan Remaja
Kenakalan remaja merupakan aktivitas remaja yang belum dewasa hukum dan bertentangan dengan norma-norma sosial, baik norma agama, norma adat/kebiasaan, norma kesusilaan/kesopanan maupun norma hukum. Merupakan gejala tidak berfungsinya peranan keluarga dalam mengasuh dan membina anak-anaknya.
6. Modernisasi
Modernisasi merupakan proses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam segala aspeknya dari hal-hal yang bersifat irrasional tradisional menjadi hal-hal yang bersifat rasional dan modern, proses modernisasi merupakan akibat dari pola pikir rasional, yaitu suatu pandangan yang mendasar daripada kebenaran-kebenaran ilmu pengetahuan yang bersifat aktual dan dapat diterima oleh akal pikir manusia.
Akibat positif modernisasi:
– Perubahan pola pikir irrasional menjadi rasional.
– Peningkatan penguasaan IPTEK.
– Peningkatan efisiensi kerja manusia.
– Peningkatan pendapatan manusia secara ekonomi.
– Peningkatan derajat kemakmuran masyarakat.
Akibat negatif modernisasi:
– Sering terjadinya pencemaran/kerusakan lingkungan hidup akibat limbah industri.
– Munculnya pandangan materialistis.
– Munculnya sikap sekularistis.
– Munculnya budaya konsumerisme.
– Meningkatnya delinkuensi dan kualitas kriminalitas.
– Tergesernya pola hubungan/relasi sosial akibat pengaruh oleh kemajuan dan kecanggihan IPTEK dan dengan demikian, dapat mempengaruhi kodrat manusia sebagai makhluksosial.
7. Status dan Perasn Sosial
Status sosial berarti empati atau posisi yang ditempati atau dikonstruksi secara sosial atau yang diduduki oleh seorang individu di dalam masyarakat. Peran sosial merupakan pola tingkah laku yang diharapkan oleh masyarakat dari seorang individu yang memiliki status atau menempati posisi tertentu di dalam masyarakat dan peran tersebut sesuai serta berdasarkan level status dan posisinya.
Status sosialakan mempengaruhi bagaimana bentuk peran sosialny seseorang, lain status lain pula peran sosialnya.