Hari ini, aku mengantarkan Ayi sowan ke Ibu Alam untuk konsultasi gizi. Di sana, kami ditemui oleh mbak Dea, ahli gizi yang direkomendasikan oleh ibu Prita. Mbak Dea sangat asyik dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kami. Beliau juga sangat terbuka dan memahami terkait pola makan FC yang kami jalani.
Kesimpulan dari konsultasi gizi tadi adalah Ayi kurang darah dan diminta untuk memperbanyak protein hewani. Kata beliau, kalau biasanya makan protein hewani hanya satu porsi dalam sehari maka dalam sehari butuh 4 porsi selama hamil. Selain itu, Ayi juga diminta untuk menambah suplemen penambah darah.
Mbak Dea bilang pada usia kehamilan 33 atau 34 minggu kondisi Hbnya harus sudah normal. Kalau sampai ngedrop banget (dibawah 8) akan dirujuk untuk menjalankan transfusi darah.
Aku kemudian menceritakan mengenai voice note yang dikirim ibu Anung Nur Rachmi tempo hari. Kemudian aku bilang pada beliau:
“Begini, bu. Kami gak anti-anti amat sama perlakuan medis, sih. Cuma saya melihat masih ada waktu 2 bulan menuju usia kehamilan 34. Kalau boleh, saya mau bereksperimen dulu mengikuti arahan bu Anung. Nanti setelah 2 minggu kita cek lagi hasilnya. Kalau ternyata hasilnya stagnan atau malah ngedrop maka kami akan full mengikuti anjuran mbak Dea. Saya pikir masih aman kalau mau melakukan itu. Gak mepet banget dengan puncak pertumbuhan janin. Nanti bisa menjadi bahan referensi medis ke depan apakah cara ini bisa berhasil atau tidak.”
Mbak Dea menyetujui kami melakukan tantangan ini. Syaratnya kami gak boleh kabur apapun yang terjadi 😂. Aku kemudian menjawab “kami siap dipantau 24 jam melalui WAG, kok”. 😂 Kami memang dibuatkan WAG khusus yang berisi 7 petugas medis dari ibu alam untuk menjalankan Birth Plan yang telah kami buat.
Sepulang dari Ibu Alam langsung kuajak Ayi ke Sate Balibul untuk memenuhi kebutuhan protein hewaninya. Sedangkan tantangan itu akan kami mulai besok.
Kita lihat saja nanti bagaimana hasilnya. 🙏