Setiap orang akan merasa senang bila dijadikan prioritas. Tentu saja dalam konteks yang baik-baik saja. Kalau yang buruk-buruk ya mana mau diprioritaskan. Misal siapa yang mau pada tingkat tertinggi pada prioritas pegawai yang mau dipecat? So, sebelum membahas lebih lanjut, aku akan membatasi pembahasan prioritas di sini hanya untuk yang baik-baik saja.
Miliki Nilai yang Istimewa
Apa itu nilai yang istimewa? Secara umum, manusia itu akan menjadi budak kebaikan. Maqolah kerennya al-insanu abdul ihsan. Sehingga ketika kita selalu memberi kebaikan kepada orang lain maka potensi orang lain ‘menjadi budak’ kita akan semakin tinggi.
Ketika kita memiliki nilai kebermanfaatan yang tinggi maka biasanya kita akan disayang(jawa: diopeni) dengan sepenuh hati. Setelah seperti itu, biasanya tingkat prioritas kita akan meningkat dengan sendirinya.
Beri Hutangan atau Pinjaman
Ini sebetulnya mirip cara yang pertama. Hanya saja yang pertama fokusnya ke hutang budi sedangkan yang ini hutang dalam bentuk meterialistis.
Secara umum, orang yang memiliki hutang akan memperioritaskan orang yang memberi pinjaman. Hal ini dilakukan karena merasa berhutang budi atau karena malu belum bisa bayar. Dicoba saja kalau tidak percaya.
Jadi Guru
Menjadi seorang guru bisa membuat kita mendapat fasilitas prioritas. Terutama dari anak didik yang pernah kita ajar.
Beli Jasa
Kalau cara-cara di atas itu sifatnya gak mutlak bisa didapat maka kali ini sifatnya cash dengan kaidah ‘lu bayar gua layani’.
Banyak perusahaan yang nenawarkan jasa prioritas. Misal di bidang penerbangan ads kelas VIP atau VVIP. Di perkeretaapian ada kelas ekonomi dan bisnis. Pilih aja kelas tertinggi maka akan mendspat prioritas tertinggi.
Kalau mau dapat prioritas tertinggi dari pasangan gimana caranya? Nah! Itu akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Jadi simak terus Blogger Sejoli agar tidak ketinggalan artikel terbaru.