Belajar Khidmah di NU

Ayi…

NU bukanlah tangga sosial yang dapat kamu gunakan untuk pansos seenak udelmu. Program kerjamu itu yang seharuskan dipromosikan bukan jabatanmu atau andilmu dalam organisasi. Bukan pula wajah selfimu yang dipajang untuk numpang eksis sebagaimana para politisi membuat ucapan bela sungkawa atau tahniyah itu.

NU itu sudah besar dan sudah baik sejak dulu. Kalau kamu ikut NU dengan alasan ingin membesarkan dan memperbaiki NU itu namanya su’ul adab mugholadzoh. Yang paling utama dan pertama perlu diperbaiki itu ya dapuranmu itu, termasuk dapurku juga tentunya.

Dik Widi.

Kita menumpang kendaraan yang telah disediakan NU bukan untuk membesarkan nama diri melainkan untuk belajar khidmah dengan harapan bisa menebar manfaat untuk orang lain & untuk diri sendiri. Kita tahu sendiri betapa banyak kebaikan yang kita dapat setelah aktif berorganisasi di NU. Kita juga memiliki banyak peluang untuk ikut andil dalam menggerakkan kendaraan itu tanpa harus saling berebut menjadi sopir.

Ketika kita bekerja untuk sosial seorang diri mungkin hanya satu atau dua orang saja yang bisa dijangkau. Akan tetapi ketika kita menggunakan kendaraan organisasi ini, kita bisa melakukan eskalasi dengan lebih cepat dan terukur. Potensi kebaikan yang didapat juga sangat jauh lebih banyak.

Dik Widi Utami.

Betapa beruntungnya kita telah diberikan rasa cinta pada NU serta diberikan kelapangan waktu, hati, pikiran, serta tenaga untuk ikut berupaya “ngurip-nguripi NU”. Dengan begitu, kita memiliki banyak kesempatan untuk belajar menempa diri, belajar memperbaiki diri sendiri.

Menjadi apa atau menjabat sebagai apa itu tidaklah terlalu penting. Kaum sudra yang bobrok macam kita ini diakui sebagai warga NU saja sudah harus disyukuri tiada henti. Kerena menjadi orang NU itu tidak cukup “modal” amaliyah belaka. Fikroh dan harokahnya ya harus sesuai dan beriringan dengan para ulama & kyai NU. Itu belum sepenuhnya dapat kita lakukan. Hanya saja, kita tidak boleh berputus asa untuk berusaha menjadi warga NU yang kaffah.

Salatiga, 25 Oktober 2022
Ahmad Budairi

Leave a Reply