Food Combining (FC) mengharuskanku mengonsumsi buah setiap hari sesuai ritme sirkadian tubuh. Beragam pilihan buah-buahan yang ada di pasar menjadi menu yang terkadang membingungkan. “Mau makan buah apa besok pagi?”, pertanyaan yang sering bergelayut di benak saat hendak membeli buah.
Kami biasanya membeli buah sore hari untuk persediaan sarapan esok harinya. Kalau lagi males, biasanya beli buah dalam jumlah banyak sekaligus kemudian disimpan di dalam kulkas untuk persediaan selama beberapa hari.
Penjual buah yang kami pilih biasanya adalah nenek-nenek yang sudah renta. Selain karena merasa kasihan pada nenek tersebut, kami juga pengen sekaligus mengenalnya untuk disambangi di rumahnya pada saatnya nanti.
Kemarin, kami membeli buah dari nenek yang berasal dari Sumogawe kecamatan Getasan kabupaten Semarang. Beliau menjajakan dagangannya di pasar kota Salatiga. Berangkat dari rumah ke pasar membawa barang dagangan dengan naik angkutan sedangkan pulang dari pasar dijemput oleh anaknya.
Melihat senyuman nenek saat dagangannya laku membuatku merasa senang. Aku tidak mempermasalahkan jika misalnya harga buah yang dijual nenek lebih tinggi dibanding dengan penjual besar yang menjajakan dagangannya di ruko-ruko. Aku berharap infak yang kulakukan melalui akad jual-beli dengan nenek ini bisa berdampak positif untuk beliau serta keluarganya.