Beli Rumah Sebelum atau Setelah Menikah? Hitung Aja Kemampuan Finansial Pembelian Rumah Kamu!

Memiliki tempat tinggal tentu menjadi kebutuhan setiap orang. Keputusan untuk menyewa atau membeli menjadi preferensi dan keadaan tiap individu. Beberapa pendapat menyebutkan bahwa memiliki tempat tinggal tetap  milik sendiri memberikan jaminan keamanan bagi penghuninya. Oleh karena itu, keputusan memiliki tempat tinggal seperti rumah harus direncanakan dengan hati-hati. Terutama bagi generasi muda. Bagi kamu yang memiliki niat untuk membeli rumah dan masih bingung kapan mulainya karena harga rumah  yang mahal? Tidak harus cash saat itu juga karena saat ini terdapat rencana pembiayaan hipotek atau mortgage sehingga membeli rumah terasa lebih terukur dan ringan pembayarannya.

Kemampuan Membeli Rumah Di Usia Muda

Menurut sikapiuangmu.ojk.go.id, sebagian besar generasi muda alias generasi usia 20-30 tahun pesimis memiliki rumah sendiri karena tingginya harga rumah, mahalnya bunga KPR serta sulitnya mencari pekerjaan dengan penghasilan layak. Di Indonesia sendiri, uang muka yang harus disetorkan biasanya mulai dari 30 persen dari nilai rumah tersebut. Hal ini menjadi kendala yang sering dialami oleh generasi muda. Selain itu, terdapat berbagai biaya administrasi hingga notaris yang jumlahnya juga cukup besar.

Selain biaya, kawasan tempat tinggal juga menjadi perhatian generasi muda. Bagi generasi muda yang menyukai keteraturan akan lebih memilih untuk tinggal di kawasan perumahan yang lebih kondusif dibandingkan dengan rumah di kawasan perkampungan. Rumah di kawasan perumahan juga biasanya lebih mudah untuk melakukan pembelian secara hipotek atau mortgage (KPR). Baik itu rumah komersil ataupun subsidi, keduanya dapat dicicil dengan sistem hipotek.

Artiket yang dirilis oleh Tempo.com menyebutkan bahwa pemerintah melakukan penyesuaian harga rumah subsidi di tahun 2023. Aturan baru yang ditetapkan oleh kementrian keuangan mengenai batas harga rumah bersubsidi bebas pajak pertambahan nilai (PPN) dalam beleid PMK  60/PMK.010/2023 yakni berkisar di harga Rp 162 juta hingga Rp 234 juta. Hal ini menunjukkan bahwa harga rumah non subsidi alias komersil tentu lebih tinggi dari harga rumah subsidi.

Kemampuan membeli rumah tentu berbeda beda pada tiap orang. Bagi pekerja dengan gaji UMR Surabaya tahun 2023 yakni diangka 4,5 juta rupiah perbulan misalnya. Melakukan pengajuan kredit rumah subsidi dapat dilakukan, dengan budget maksimal angsuran 2 juta rupiah dan mengambil rumah dengan harga paling rendah 162 juta maka dapat diestimasi bahwa rumah tersebut akan lunas dalan waktu kurang lebih 7 tahun. Namun sayangnya, banyak pekerja yang bahkan tidak mencapai upah minimum regional Surabaya, bahkan di daerah lain UMRnya dibawah 2 juta rupiah sehingga sangat menyulitkan untuk memiliki rumah sendiri. Belum lagi kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Sehingga sangat perlu untuk mendapatkan sumber penghasilan lain untuk dapat memilki rumah. Namun hal ini tentu berbeda jika generasi muda ini memiliki kemampuan finansial yang jauh lebih baik sehingga bisa jadi pembelian rumahnya tidak di Indonesia melainkan di luar negeri juga.

Mengukur Kemampuan Finansial Pembiayaan Hipotek Secara Mandiri

Pengukuran finansial didasarkan pada berbagai faktor. Faktor ini akan secara langsung mempengaruhi kemampuan perorangan dalam melakukan pembayaran cicilan rumah. Survey secara mandiri ke agen perumahan untuk mengetahui harga dan simulasi cicilan hipotek sebenarnya bisa dilakukan. Namun kemampuan finansial saat melihat dan memperkirakan saja seringkali tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya karena tidak adanya pencatatan.

Beli Rumah Sebelum atau Setelah Menikah? Hitung Aja Kemampuan Finansial Pembelian Rumah Kamu!

Di website penghitungan kemampuan pembiayaan hipotek atau mortgage mencakup investasi, subsidi pemerintah, tunjangan, bonus dan penghasilan. Pada website ini juga memasukkan penghasilan lain yang diperoleh dari anggota keluarga, hutang atau cicilan lain, estimasi uang muka yang disetorkan, nilai rumah keseluruhan, serta perkiraan kenaikan nilai bunga. Terdapat pula penjelasan lanjutan mengenai menejemen resiko terkait faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keuangan saat mengambil kredit hipotek ini. Faktor tersebut antara lain:

1. Nilai hutang atau kredit yang sedang ditanggung

Pembayaran hutang termasuk dalam pengeluaran tiap bulan. Dengan memperhatikan berbagai cicilan akan dapat membantu mengurangi resiko gagal bayar

2. Berbagai sumber pendapatan keluarga

Menambah pos pemasukan baik dari anggota keluarga yang bekerja ataupun dari usaha yang bertambah. Sehingga situasi keuangan masih stabil saat mengajukan hipotek tempat tinggal yang cenderung memiliki tenor yang panjang

3. Pengeluaran sehari-hari

Pengeluaran sehari-hari sepertinya terlihat sepele karena nominalnya kecil. Namun, pembelian yang berulang secara tidak sadar akan merusak perencanaan keuangan yang telah dibuat. Rencanakan pengeluaran harian atau mingguan atau bulanan supaya mengurangi impulsif buying yang biasanya lebih mahal.

4. Alokasi dana darurat

Dana darurat ini penting sekali disiapkan untuk menghadapi krisis keuangan. Biasanya dana darurat akan berbeda tergantung tiap orangnya. Ada yang mengalokasikan dana darurat sebesar 3,6, hingga 24 kali biaya hidup bulanan. Selain itu, dana darurat juga dapat memproteksi keluarga dari kekurangan materi saat hal yang tidak diinginkan terjadi.

Pandangan Membeli Rumah Sebelum dan Sesudah Menikah

Memiliki tempat tinggal memang harus difikirkan sejak memulai bekerja karena biayanya yang besar dan jika dicicil akan menghabiskan waktu hingga puluhan tahun. Memiliki rumah bahkan sebelum menikah mungkin terdengar cukup berat. Namun jika dipikirkan lebih jauh, memiliki aset seperti rumah sebelum menikah akan menambah rasa aman atau perlindungan secara materi. Apalagi pengajuan hipotek atau mortgage juga bisa dilakukan meskipun belum menikah. Kepemilikan rumah di usia muda selain untuk dipakai sendiri, dapat pula disewakan sampai batas waktu tertentu sehingga dapat menambah income. Selain itu, rumah tersebut dapat digunakan diawal pernikahan hingga pada akhirnya memutuskan untuk pindah ke rumah yang berukuran lebih besar karena bertambahnya anggota keluarga.

Keputusan membeli rumah setelah menikah melibatkan dua orang, yakni suami dan istri. Pembiayaan rumah setelah menikah terutama jika keduanya bekerja akan terasa lebih ringan karena terdapat dua pos pemasukan. Ukuran rumah yang diperlukan juga perlu diperhitungkan dengan matang karena memasukkan faktor bertambahnya anggota keluarga. Begitupun dengan perencanaan renovasinya harus difikirkan dengan matang.

Mengutip dari sikapiuangmu.ojk.go.id, menunda membeli rumah hanya akan memperberat dana yang perlu dikumpulkan jika tidak melakukan investasi pada instrumen dengan return yang lebih tinggi dibanding cicilan rumah. Usia produktif generasi muda ini merupakan waktu yang tepat untuk menabung dana membeli rumah. Rumah yang dibeli juga dapat menjadi sumber pendapatan berkelanjutan dengan cara disewakan sebagai kos-kosan, penginapan, atau bahkan kantor suatu perusahaan.

Tips untuk Dapat Membeli Rumah Di Usia Muda

1. Menentukan budget rumah

Menentukan budget adalah hal pertama yang harus dilakukan untuk mengetahui kemampuan finansial seseorang. Tidak menentukan budget akan merugikan diri sendiri karena dapat mengganggu pos keuangan jika overbudget. Terutama jika mengambil cicilan jangka panjang atau mortgage (hipotek). Semakin tinggi DP dan tenor yang pendek akan membuat nominal cicilan lebih ringan. Namun jika DP rendah maka tenor yang akan diambil lebih panjang dengan bunga yang lebih besar. Biasanya dalam periode cicilan akan memperoleh tabel simulasi pembayaran yang perlu dibayar beberapa tahun kedepan. Sedangkan kenaikan harga rumah biasanya sebesar 7% pertahun.

2. Menabung uang muka

Selalu ingat bahwa nilai DP yang tinggi akan sangat membantu dalam mengurangi nominal total bunga yang dibayar. Oleh karena itu, segera menabung uang muka baik dari pemasukan tetap  alias gaji hingga pemasukan dari usaha sampingan lainnya.

3. Menambah pemasukan

Pos pemasukan yang lebih banyak dapat membantu untuk segera memiliki tempat tinggal impian. Dibandingkan menambah pengeluaran dengan barang tidak penting, lebih baik dana yang ada diputar kembali sebagai modal usaha

4. Mulai berinvestasi

Segera cari instrumen investasi yang dapat meningkatkan jumlah materi keluarga. Investasi dapat berupa tanam modal, saham, obligasi, reksadana dan lain-lain. Hindari menyimpan uang dalam jumlah besar ditabungan yaa!

5. Hemat

Berhemat adalah cara yang cukup berhasil untuk membeli rumah karena dapat mengumpulkan uang. Berikan skala prioritas pengeluaran uang setiap saat. Selalu kenali kebutuhan dan keinginan. Menuruti keinginan sesekali tidak apa-apa asalkan sesuai budget yang telah ditentukan. Ingat yaa.. hemat bukan pelit!

Leave a Reply