Menjadi Kurir Warung Makan

Sore tadi, ayi memberi kabar kalau ada satu pembeli di bazar virtual yang memesan makanan dari beberapa warung yang berbeda. Aku tanya lokasinya ternyata dari luar kelurahan. Dia mengusulkan pesanannya diterima saja sebagai bentuk promosi. Aku mengiyakan saja.

Ayi mengajakku mengantarkan pesanan itu sambil jalan-jalan sore katanya. Aku pun mengiyakan lagi ajakannya.

Setelah pukul 5 sore kami pun bergegas menuju warung Oiy Drink untuk mengambil pesanan pertama. Selanjutnya mengambil pesanan di warung TAA. Kedua warung itu di dusun yang sama dan jaraknya relatif dekat. Terakhir kami mengambil pesanan di warung Garasi yang lokasinya beda dusun. Jaraknya lumayan. Baru setelah itu, kami mengantarkannya kepada pemesan.

Kami sampai di titik lokasi saat adzan maghrib sudah berkumandang. Tapi karena ayi sudah pernah berpengalaman menjadi admin maka membuatnya memiliki inisiatif untuk mengirim permintaan maaf karena agak telat.

Pengalaman menjadi kurir ini ternyata sangat luar biasa. Mengajarkan kami melatih mental. Memberi kami kesempatan untuk merasakan bahwa menjadi kurir itu tidak gampang. Apalagi jika hasil share lok dari pemesan tidaklah akurat. Ditambah lagi kalau kita tidak mengenal daerah sekitar titik antar. Ribet.

Tapi Alhamdulillah kami bisa menikmati. Tetap bahagia dan bersyukur.

Leave a Reply