Plan B: Penghematan

Masuk pada tri semester ketiga kehamilan Ayi yang kedua ternyata ada beberapa rencana yang harus disesuaikan dengan keadaan.
Aku yang saat ini menghabiskan waktu untuk mengerjakan BengkelBaik sendirian (tidak ada teman IT yang membantu ngoding) harus benar-benar menguras tenaga, emosi, dan waktu.
Selama masa pra relaunch kedua ini, aku harus lebih sering di Semarang. Menginap di kantor bersama mas Jemy dan Fajar. Aku menjadi sangat sibuk karena menjadi single fighter setelah teman IT secara berombongan keluar dari sini. Itu artinya aku tidak bisa menerima side jobs.
Awalnya aku berencana mau meminjam uang pada pak bos untuk biaya persalinan nanti. Namun, beberapa hari yang lalu, saat kami mengobrol, aku merasa keuangan perusahaan sedang sangat menghawatirkan. Aku pun menahan diri tidak jadi mengutarakan maksudku. Aku tidak ingin membebani pak bos untuk hal ini.
Aku dan Ayi kemudian berembug untuk menyusun rencana baru. Sementara ini rencana B kami adalah melakukan penghematan pengeluaran. Untuk mengawal hal itu, besok rencananya aku akan membuat fitur buku kas di skutik.com.
Sebetulnya aku tidak perlu terlalu khawatir untuk memikirkan masalah biaya persalinan itu. Toh selain pak bos masih ada orang lain yang bisa dimintai bantuan sewaktu-waktu jika ada keperluan terkait biaya. Hanya saja, aku merasa rencana itu tetap harus disiapkan dengan baik.
Di sisi lain, sebetulnya aku merasa bersalah pada Ayi. Situasi ini terjadi karena dana yang dialokasikan untuk biaya persalinan malah digunakan untuk urusan lain. Kami habis-habisan untuk itu.
Aku berharap persalinannya lancar. Masalah biaya bisa dipikir belakangan meskipun rencana harus tetap disusun mulai dari sekarang.

Leave a Reply