a. Operasi Tempur (Opspur) dan Operasi Intelejen (Opsintel). Untuk Opspur dan Opsintel ada jenis satelit khusus yakni satelit militer yang mempunyai sensor beresolusi tinggi (Decimetric dan Metric Resolution = Resotusi di bawah 1 m). Peralatan tersebut dapat dipasang pada satelit maupun wahana terbang lain (pesawat terbang, balon udara , dll.) Beberapa jenis pesawat dirancang untuk kemampuan tersebut antara lain: Bigbird, Cosmos dan Keyhole (semuanya beresolusi kuranglebih 1 m) yang mampu mendeteksi benda yang berukuran . Perangkat pesawat tersebut mampu mendeteksi dengan tepat baik benda yang sedang bergerak (moving target ground vehicles) maupun benda tak bergerak (fixed target). Satelit Helion, SPOT / Pan dan KFA 1000 mempunyai resolusi 1,0 sampai 10 m. Jenis pesawat tersebut cocok untuk mendeteksi kegiatan gerakan satuan/massa dalam jumlah terbatas (reconnaissance of selected area). Pesawat MSAR (Miniature Synthetic Aperture Radar) telah memiliki serangkaian pesawat yang masing-masing mempunyai kemampuan tersendiri. Jenis MTI (Moving Target Indication) khusus untuk mendeteksi obyek yang bergerak. FTl (Fixed Target Imaging), dirancang untuk sasaran tak bergerak dan ISAR (Inverse Synthetic Aperture Radar) untuk mendeteksi lokasi atau area termasuk kelompok armada kapal (Hartono. 1997). Kegunaan :
1) Proses Pembuatan Analisa Daerah Operasi (ADO), terutama untuk mengidentifikasi guna menentukan : 5 aspek militer dari medan, Dropping Zone, tempat pendapatan, daya dukung tanah, keadaan land cover, sumber air, kondisi cuaca.
2) Dalam mengolah Informasi/lntelejen antara lain: dapat membantu mencari dan menentukan :
a) Disposisi dan dislokasi pasukan musuh
b) Dislokasi logistik militer musuh
c) Tempat pengintaian atau peninjauan
d) Mendeteksi samaran
e) Menentukan jalan-jalan pendekat, perlindungan, medan kritis dan rintangan.
3) Untuk keperluan SAR di darat dan di laut Citra Satelit beresolusi tinggi dapat menjadi alat bantu pencarian lokasi bencana/kecelakaan yang menghendaki pertolongan segera.
4) Dapat membantu pembuatan peta militer skala besar untuk daerah yang belum ada petanya atau untuk pembaharuan peta yang datanya sudah usang.
5) Dapat membantu pembuatan Laporan Geografi Militer (LGM) atau Laporan Medan (LM) dan memperbaharui datalinformasi LGM/LM yang usang.
6) Dapat membantu menganalisis dan meramalkan kondisi cuaca (suhu, awan, tekanan udara, angin, kelembaban udara, cahaya dan kabut).
7) Sebagai sarana untuk memantau kondisi wilayah/medan tempur.
b) Kegiatan Teritorial. Kegiatan Teritorial dapat juga memanfaatkan jasa penginderaan jauh. Dalam hal ini kegiatan yang bersifat pembangunan fisik materil seperti TMMD, Operasi Bakti dan Linmas. Kegiatan-kegiatan seperti itu memerlukan data dasar wilayah berupa Informasi Geografi/SDA yang mutakhir sehingga dalam pelaksanaannya diperoleh hasil guna dan daya guna yang optimal sesuai dengan kebutuhan sekarang dan dapat mengantisipasi masa yang akan datang. Produk Inderaja yang cocok untuk kebutuhan kegiatan Teritorial adalah produk Landsat dan SPOT yang mempunyai tingkat resolusi 10 sampai dengan 80 m. Landsat Multi Spectral Scanner dan TM (Thematic
Mapper). Masing-masing terdiri dari 4 sampai 7 band (saluran), dimana setiap saluran dirancang untuk mengidentifikasi obyek tertentu sebagai contoh : saluran/band-1 pada Landsat TM mampu menyajikan data sebaran air tanah dan jenis tanah. Saluran/band-2 mampu mengidentifikasi jenis tanaman yang sehat dan yang sakit. Saluran/band-3 mampu membedakan jenis tanaman dan tata guna lahan. Produk-produk seperti itu merupakan data awal yang sangat berharga untuk perencanaan kegiatan territorial. Sedangkan produk
Reconnaissance Spot dan Helios sangat mendukung perencanaan kegiatan operasi satuan-satuan militer (Mawardi Nur, 1998).