Aku mengenal reksadana dari Ayi. Entah dia dapat info dari mana yang jelas sering banget ngompori untuk nabung di reksadana atau emas.
Awalnya, aku sempat memutuskan nabung emas saja setelah dikompori sama Ayi mengenai keuntungan nabung emas. Hanya saja, ternyata waktu itu tidak bisa bertahan lama. Tabungannya akhirnya terkuras untuk bayar kuliahku 😂.
Setelah beberapa saat, aku dan Ayi sempat nyoba nabung saham melalui aplikasi Ajaib namun ternyata merasa tidak cocok juga di saham. Selain kami tak paham analisa fundamental dan teknikal secara mendalam, kami juga tidak bisa menyisihkan waktu untuk belajar trading bareng. Kami pun akhirnya sepakat menarik semua dana dari RDN.
Dana dari RDN kemudian aku alihkan ke reksadana. Aku memilih produk reksadana dari Tokopedia karena tertarik ada panel keuntungan hariannya. Meskipun hanya ratusan rupiah saja rasanya seneng aja sih melihat uang kita terlihat bisa mengembang gitu.
Aku mengambil kedua produk reksadana yang ditawarkan oleh Tokopedia sekaligus. Setiap uang yang aku setorkan ke sana akan aku bagi menjadi dua yaitu 50% untuk produk reksadana Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra dan 50% untuk membeli produk reksadana dari Syailendra Dana Kas.
Keuntungan harian yang didapat fluktuatif banget. Kadang sehari bisa sampai 800-an rupiah seperti pada gambar yang aku bagikan itu. Terkadang hanya 150-an rupiah. Tapi aku merasa enjoy saja karena uang yang aku storkan ke sana adalah uang sisa atau uang yang memang benar-benar dianggap gak kepakai untuk kebutuhan.
Aku berpesan pada Ayi untuk tidak memaksakan diri nabung. Kalau memang uang yang dimiliki habis untuk keperluan sehari-hari ya gak perlu maksa nabung. Apalagi kalau sampai dibela-belain ngirit agar bisa nabung. Jangan!
Uang itu kalau memang bukan rejeki kita mau disimpan sekuat apa pun tetap akan keluar juga. Entah keluarnya karena dipaksa untuk berobat saat sakit, dilanda musibah lain, atau perkara lain yang memaksa kita untuk mengeluarkan harta yang sebetulnya bukan hak kita tapi malah disimpan untuk memperkaya diri sendiri.
Reksadana atau tabungan lain yang dimiliki itu sebisa mungkin dianggap sebagai tempat untuk menyimpan dana lebih. Kalaupun suatu saat kekurangan dana terus diambil lagi ya gak apa-apa. Jangan merasa sayang. Slow aja.
Tapi meskipun demikian, aku tetap memiliki rencana jika seandainya dana sisa itu bisa mengendap sampai jumlah yang cukup banyak. Entah untuk beli rumah atau hal lainnya. Dilihat saja bagaimana kedepannya. Biasanya sih Allah tiba-tiba ‘usil’ ngasih kejutan semacam ‘kamu beli ini saja mumpung lagi ada promo’ 😂
Iya. Gusti Allah biasanya gitu. Pas lagi butuh sesuatu ternyata ada orang yang sedang kepepet butuh uang menjual barangnya dengan harga diskon besar-besaran. Ya diambil, dong. Gak perlu nawar udah dapat harga murah kan lumayan. 👌