Pensiun yang Tertunda dan Murid Berkebutuhan Khusus

Aku adalah murid yang paling dekil dan bodoh saat kelas 3 SD. Nilai Matematika dua koma, jangan tanya bagaimana dengan pelajaran yang lain, mirip-mirip kursi terbalik. Kala itu, pengaturan tempat duduk berdasarkan nomor absen. Sebagai pemilik absen paling buntut, aku duduk di bangku paling pojok belakang. Pojok belakang terjauh dari meja guru. Bangku pojok belakang … Read more

Dibalik Drama Roseola dan Liburan Ceria

Tak ada Emak yang tak panik ketika si kecil demam. Apapun yang tengah dihadapi oleh Emak, sebisa mungkin didelegasikan, bahkan di-cancel hanya untuk membersamai si kecil yang tengah demam. Meng-observasi perkembangannya, melakukan pertolongan pertama agar demam si kecil tidak semakin tinggi, memberikan ketenangan agar si kecil bisa istirahat. Pun aku, pertengahan September bulan lalu seharusnya … Read more

Abaikan Saja

Abaikan saja setiap nyinyiran yang menghias beranda. Barangkali mereka terlalu terlena pada kenikmatan, berpura lupa ingatan, tentang keragaman Penciptaan Tuhan; tak semua orang seberuntung dirinya. Abaikan saja setiap ocehan yang bernada merendahkan. Barangkali orang-orang ini terlupa, jika setinggi apapun makhluk bernama manusia meraih impiannya, akan bersatu dengan tanah jua pada akhirnya. Abaikan saja setiap makhluk … Read more

Nostalgia Si Doel anak Sekolahan

Yang angkatan 90-an siapa? Merapaattt! 😛 Yak, challenge BloggerKAH bulan ini tentang sinetron 90-an. Eike yang paling imut bingung, dongs, sinetron apaan yang pernah menghiasi dunia layar kaca tahun 90-an? Iya mbak Arin dan mbak Rani masih jelas mengingat sinetron tahun 90-an, lhah, aku, masih piyik, masih ngempeng saat sinetron yang diobrolin di grup wa … Read more

Tia Marty: Penulis yang Hobi nge-Blog atau Blogger yang Pintar Nulis?

Kalau kau bukan anak raja, bukan anak ulama besar, menulislah. -Al-Ghazali-  Aku mengenal al-Ghazali dari tulisan-tulisannya. Ayat-ayat cinta Robbuna bisa kita nikmati 14 abad kemudian, salah satunya karena ditulis, disamping dihafalkan oleh ribuan hafidh-hafidzhah. Saking pentingnya tentang menulis, sampai-sampai sayyid Ali bin Abi Thalib dhawuh, “Semua penulis akan meninggal, hanya karyanya yang akan abadi sepanjang … Read more

Mencuci Sayur dengan Cinta

“Jadi, Nduk… Setelah dibersihkan, sayurnya digebyur dari atas. Untuk menghilangkan najis.”  Dhawuh yai Nasrudin, tiga tahun yang lalu. Saat aku belum menikah, boro-boro nikah, kenal abah K saja belum. Aku tercengang. Weleh… mencuci sayur saja ada aturannya, gumamku. Itu baru satu diantara sekian petuah yai Nasrudin tentang pernikahan  yang beliau sarikan dari kitab Maratus-Shoolikhah. Astagah, … Read more

Hangatkan Hatimu dengan Wedang Jahe

Otak sedang cenat-cenut persoalan skripsi, hati sedang baper karena ulah mantan, eh, maksudku hari di Salatiga sedang dingin, sedingin hati mantan… ea, kutipan saat antri beli es di samping pusat oleh-oleh Jogjakarta ternyata sukar kulupakan, sebab salah satu komentatornya adalah pria jago ngoding yang sekarang jadi suami sekaligus Abahnya si K. :p Di saat cuaca … Read more

Full Day School di Mata Alifia Seftin Oktriwina, (Calon) Psikolog dari Padang

Selepas dilantik sebagai Mendikbud, pak Muhadjir dibully habis-habisan karena pernyataannya tentang full day school. Publik ditarik ke dua kutub, pro dan kontra. Pihak yang pro beralasan pergaulan anak-anak sekarang yang semakin mengkhawatirkan. Adanya full day school diharapkan bisa menjaga pergaulan anak, mendidik anak untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, mengembangkan bakat anak sedini mungkin. Bagi golongan pro, … Read more

Sejarah yang Kembali Terulang: Review Novel Koleksi PaDi ‘Salah Asuhan’

Dibalik Layar Berburu Salah Asuhan Medio Mei 2016, Sahabat Blogger KAH yang beranggotakan saya, mbak Rani R Tyas dan mbak Arinta Adiningtyas, mengadakan tantangan untuk membuat review novel angkatan Balai Pustaka. Bermula dari perbincangan tentang Sitti Nurbaya, topik pembicaraan kami melebar untuk menulis tentang novel yang sekarang jarang dilirik. Masalah datang ketika saya menyadari bahwa … Read more

Tujuh Tahun Bersama Tomkins

Orang-orang menyebut kaki saya dengan ‘ceker’. Sebutan kasar untuk orang yang mempunyai kaki berukuran besar. Dari tiga bersaudara perempuan, hanya saya seorang yang tidak bisa tukar-tukaran alas kaki karena saking jumbonya. Mbak yang pertama, biasanya memakai sandal dengan size 37, ibu dan mbak yang kedua memakai sandal size 36, saya sendiri jika tidak ada ukuran … Read more